Trip: Museum Perumusan Naskah Proklamasi


Setelah kemarin sempat berkunjung ke Museum Joang 45, kini saatnya berkunjung ke Museum lainnya yang tak kalah seru yaitu Museum Perumusan Naskah Proklamasi. Letak Museum ini tidak jauh dari Museum Joang 45, di Jl. Imam Bonjol No. 1. Lokasinya tepat di samping gereja GPIB Paulus daerah Masjid Sunda Kelapa. Museum Perumusan Naskah Proklamasi didirikan pada tanggal 24 November 1992. Dahulu Museum ini merupakan tempat kediaman Laksamana Muda Tadashi Maeda, kepala kantor perhubungan antara angkatan laut dengan angkatan darat Jepang.

Museum Perumusan Naskah Proklamasi terdiri dari dua lantai. Lantai yang pertama berisi beberapa ruang-ruang seperti ruang pertemuan dengan Maeda setelah Ir Sorkarno, Drs. Moh. Hatta, dan Mr. Ahmad Soebardjo kembali dari Rengasdengklok tanggal 16 Agustus 1945. Lalu terdapat ruang perumusan naskah proklamasi, di ruangan ini Soekarno menuliskan konsep naskah proklamasi di atas secarik kertas, sedangkan Hatta dan Ahmad Soebardjo yang menyumbangkan pikirannya secara lisan. Selanjutnya terdapat ruang pengetikan naskah proklamasi, setelah persetujuan dari 29 orang yang ada di rumah Laksamana Muda Tadashi Maeda, Soekarno meminta Sayuti Melik untuk mengetik naskah proklamasi di ruang bawah tangga ditemani oleh B.M Diah. Setelah selesai pengetikan, naskah proklamasi tersebut dibawa ke ruangan pengesahan/penandatangan. Di ruang ini naskah proklamasi ditandatangani oleh Soekarno dan Hatta atas nama bangsa Indonesia. Yang menarik adalah peristiwa ini bertepatan pada bulan suci Ramadhan. Selanjutnya, pembacaan naskah proklamasi diadakan di halaman depan rumah Soekarno, Jl. Pegangsaan Timur No. 56, pukul 10.00 WIB (beberapa tulisan ini berdasarkan leaflet Museum Perumusan Naskah Proklamasi tahun 2011). Di lantai pertama ini pengunjung akan melihat dengan jelas bagaimana sejarah pembentukan naskah proklamasi.

Untuk di lantai dua, kita akan disuguhi berbagai macam tulisan mengenai pergerakan setelah proklamasi dan bagaimana keadaan di beberapa kota di Indonesia seperti peristiwia westerling, pelantikan presiden RIS, pembagian 8 provinsi di daerah Republik Indonesia, konferensi meja bundar, dan lain-lain. Selain tulisan-tulisan, di lantai dua juga terdapat benda-benda peninggalan dari beberapa orang yang berjasa dimasa itu.

Hal yang tidak berubah didalam museum ini adalah arsitektur rumah serta ruangan-ruangannya. Kita akan melihat ruangan yang tidak dirombak seperti lemari-lemari baju, toilet, dan lorong-lorong antar ruang. Menarik sekali. Namun yang cukup disayangkan cuman satu, ticketing nya tepat di tempat security pas deket gerbang masuk, karena biasanya yang saya tahu tempat ticketing itu di depan pintu masuk. Ya mungkin karena tidak terlalu banyak orang yang berkunjung didalam satu hari dan juga mungkin tidak mau merubah tatanan rumah Maeda itu sendiri. Who knows.. 🙂

Jam Buka Museum

Selasa-Jumat: 08.00-16.00

Sabtu-Minggu: 08.30-17.00

Ticket Price

Dewasa: Rp 2.000,-

Rombongan Dewasa: Rp 1.000,-

Anak-Anak: Rp 1.000,-

Rombongan Anak-Anak: Rp 500,-

Pengunjung Asing: Rp 10.000,-

HAVE FUN!

One thought on “Trip: Museum Perumusan Naskah Proklamasi

Leave a comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.