Trip: Karang Boma dan Pencarian Tebing Kembar

Menikmati pemandangan laut lepas samudera hindia tanpa pantai tak hanya bisa dinikmati di Pura Luhur Uluwatu, ada tempat yang lain dan jauh lebih sepi, namanya Karang Boma Cliff. Letaknya tepat sebelum pintu masuk Pura Luhur Uluwatu, di sebelah kiri jalan ada tanda panah “Karang Boma”.

Saya, Endah, dan 3 teman lainnya sudah berencana pada sore hari sekitar pukul 3. Mobil saya lajukan untuk menjemput Endah dan Innue di Kuta, lalu melanjutkan menjemput Hesti di Benoa Square, dan terakhir menjemput Pak Wawan di Upnormal Jimbaran. Perjalanan kami dimulai, udaranya pada saat itu memang sedang panas-panasnya. Sampai menghidupkan AC pada level 2 pun masih terasa panas. Sekitar 45 menit kemudian kami sampai di depan pintu masuk Karang Boma Cliff, ternyata sudah ada yang menjaga tempat tersebut. Bapaknya menawarkan apakah mobil saya ditempatkan sebelum gerbang atau masuk kedalam sampai ke tujuan, katanya sekitar sekilo dari pintu masuk. Saya gambling karena kalau ditempatkan dipintu masuk, retribusinya Rp 20.000,- sedangkan kalau masuk kedalam retribusinya menjadi Rp 100.000,- kenapa bisa jomplang banget ini ya.. Bapaknya bilang karena tempat ini sejatinya sudah milik orang lain dan orang tersebut merasa itu wilayah dia dan orang lain harus membayar lebih untuk masuk. Huft.

Setelah berdiskusi akhirnya kami menyepakati untuk masuk sampai kedalam. Saya pikir dari pintu masuk sampai ke tujuan tidak terlalu jauh, walaupun jalannya sudah berkavling nyatanya berliku-liku naik turun. Ahaha.. Sampai di dalam dan memarkirkan mobil, kami berjalan menyusuri lapangan hijau yang terbentang luas, disebelah kiri kami ada kandang sapi dan disebelah kanan kami yang menjajakan warungnya.

hamparan hijau

Kami berjalan sampai ke ujung dan pemandangan laut berwarna biru tua yang membentang luas dengan terik matahari yang menyengat memberikan suasana yang sangat memikat hati. Saya mengambil beberapa gambar dan rekomendasi untuk berfoto ada di sebelah kiri kami, Tebing Karang Boma itu sendiri. Pada saat saya berjalan di atas Karang Boma dan setelah Endah mengambil foto, saya merasa kecil sekali. Saya merasa hanya serpihan kecil di dunia ini. tssaahh..

This slideshow requires JavaScript.

Selesai berfoto dari jauh, kami mulai berfoto dari sisi ujung Karang Boma. Pemandangannya ciamik dan bisa melihat karang bebatuan dengan hantaman ombak. Masuk ke kiri sedikit, ada semak-semak dan pemandangan yang disajikan juga tidak kalah bagus.

Berikut salah satu video yang saya buat:

Setelah bermain di Karang Boma, kami melanjutkan perjalanan ke Pantai Melasti. Saya baru sekali bermain kesana, Innue sendiri ingin kesana karena mau melihat tebing kembar yang sering dijadikan tempat berfoto untuk prewedding ataupun untuk videography mobil dan motor.

Kami sampai di Pantai Melasti sekitar pukul setengah lima sore, saya lihat perubahan yang massive sekali. Dulu luasnya hanya setengah dari yang sekarang, saat ini bukit kapur dibelakang hotel dipapas menjadi jalan untuk kegiatan paragliding, dibagian bawah banyak payung pantai berjejer, penjaja makanan berkumpul menjadi satu, dan ada tebing kembar yang lagi ramai diperbincangkan.

Mobil sudah terparkir rapi di tempat parkir dekat penjaja makanan. Kami masih menerka-nerka dimana keberadaan tebing kembar itu. Kami berjalan kaki sampai naik ke atas menuju tempat paragliding tapi tidak kami temukan. Malah menikmati hal-hal lainnya. Setelah melihat matahari hampir turun, kami ke tempat penjaja makanan dan bertanya kepada salah satunya. Bapak itu bilang ada di dekat pintu masuk, ada papan informasinya. Kami masih berspekulasi ada di tebing sebelah pintu masuk, kami keluar dari parkiran dan menuju tempat tersebut, malah tidak ada juga. Hahaha..

This slideshow requires JavaScript.

Akhirnya saya menjalankan mobil saya pelan-pelan menyusuri kembali dan kami akhirnya menemukan lokasi tebing kembar. Setelah dari pintu masuk, ikuti jalan dan jalanan pertama sebelah kiri ada tulisan “Tebing Kembar”. Lihatnya pelan-pelan ya, karena tulisan dan papannya berwarna hampir sama. Hahah..

Kami menunggu giliran untuk berfoto, ada yang lagi prewedding dan ada yang lagi foto-foto biasa. Golden hournya sudah hampir lewat, akhirnya cuman berfoto sekedar saja karena sudah mulai gelap. Kami menyusuri kembali sampai kebawah dan melihat suar senja dari kejauhan.

This slideshow requires JavaScript.

Akhirnya kami menemukan tebing kembar yang diinginkan, sudah waktunya kembali dan menyudahi kegiatan setengah hari ini dengan makan bakmi jowo. what a nice plan to do, right?

HAVE A NICE DAY!