Jalan


Pada sore hari yang begitu melelahkan, seorang wanita berambut hitam panjang terbesit merencanakan pergi ke suatu tempat agar rasa lelah itu segera hilang. Setelah memarkirkan mobil sedan berwarna abu-abunya, dia melangkahkan kaki dengan gerakan yang sama ketika pulang dari kantor yang berjarak tidak jauh dari tempat itu. Dia hampir lupa bagaimana penataan ruang tempat tersebut.

Sudah banyak yang berubah, pikirnya.

Berderet penjaja pakaian dan sepatu yang siap menerima pelanggan kapan pun itu, walaupun hari itu adalah hari libur bagi sebagian orang di daerah yang ditempatinya saat ini.


Langkahnya terhenti di lantai paling dasar, di sudut konsesi yang hanya berukuran 4 x 5 meter. Konsesi tersebut didominasi berwarna ungu dengan berbagai iklan yang dapat menelan ludah setiap melihatnya.

Akhirnya sampai juga, dalam hati dia berkata.

Setelah dia memesan menu yang tertera di konsesi itu, dia menunggu sambil memerhatikan seseorang. Dia melihat dengan seksama orang yang melayaninya tadi. Orang tersebut mulai mencampurkan bubuk cokelat, air, beberapa es kedalam wadah dan mengocoknya seperti seorang bartender. Lalu, menuangkannya dalam wadah plastik dengan tulisan khas yang sudah dihafalnya. Tak lama kemudian orang tersebut mengambil wadah lain dan memasukkan heavy cream atau krim kocok, potongan kecil stroberi dan sepertinya ditambahkan sedikit garam laut. Orang itu mulai mengaduknya, dengan sekuat tenaga sampai semuanya tercampur rata, menuangkannya diatas wadah yang tersedia dan menutupnya menggunakan mesin penutup. Pesanannya telah jadi dan dia mengambilnya dengan perasaan senang yang mulai timbul. Dia berjalan menuju ekskalator dan mulai menusuk straw kedalam minuman tersebut. Minuman berwarna cokelat dibagian bawah dan putih bertabur stroberi diatasnya.

Sepertinya nikmat, pikirnya.

Dia mulai mengaduk dan menyeruput minumannya.

Rasa cokelat dinginnya terasa sekali.

Hmm.. Krim putih bertabur stroberi inikah yang dinamakan strawberry mousse? Wah, Enak dan segar!

Rasa lelah dan dahaganya telah hilang dalam setiap seruputnya. Dia melangkahkan kakinya dengan gembira menuju mobil sedan berwarna abu-abu, pulang dengan senyum yang sumringah.

Have a Good Day, Guys!

Leave a comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.