Trip: Seharian di Nusa Lembongan

Sebelum melanjutkan cerita perjalanan di Sumbawa Barat, saya cerita perjalanan yang lainnya dulu ya..

Bulan Februari 2019, Endah mengajak saya untuk mengunjungi Nusa Lembongan. Tahun 2015 lalu saya dan keluarga sudah pernah kesana namun hanya sampai di Nusa Lembongannya saja, tidak ke Nusa Ceningan. Saya mengiyakan ajakannya dan sepakat untuk bertemu di Pantai Sanur pada pukul 09.00 WITA. Sesampainya di Pantai Sanur, saya cepat-cepat untuk booking tiket boat perjalanan pukul 09.30 WITA, ketika memesan ternyata tiket sudah habis pada jam itu dan hanya tersedia pukul 10.00 dan 10.30 WITA pada boat lainnya. Alhasil saya membeli tiket boat Scoot seharga 80k pukul 10.30 WITA, awalnya yang jualan tiket gak tahu kalo saya orang asli sini, dikasi harga lebih tinggi, pas saya tunjukin KTP baru deh percaya dan dikasi turun harga. Hampir saja mau nge-gas ke penjualnya. Ahaha..

Menunggu beberapa saat, kapal sudah berlabuh di Pantai Sanur, saya dan Endah diberikan name tag kapal agar ABK bisa mengetahui penumpangnya. Hanya memerlukan waktu sekita 30 menit untuk sampai di Nusa Lembongan. Ombak tidak terlalu kencang dan tinggi air laut sedang biasa-biasa saja, namun celana saya tetap basah, boatnya dimana, penumpangnya dimana. hahha.. Sesampainya di bibir pantai Jungutbatu, kami secara acak mencari ketersediaan motor rental. Kami berjalan dan ditawari rental motor sama Bapak-Bapak yang lagi duduk di pinggir pantai. Namanya Bapak Ajik, motor yang ditawarkan bisa dibilang dalam kondisi bagus, penyampaian sang Bapak pun sopan, jadi kami mengiyakan untuk meminjam motornya. Sewa motor seharga 80k termasuk bensin namun tanpa helm (tidak disediakan di Nusa Lembongan dan Nusa Penida). Kami memulai perjalanan ke daerah selatan yaitu Dream Beach dan Devil’s Tear. Mengikuti peta pariwisata yang saya miliki dari tahun 2015, kami berhenti sejenak di Panorama Point untuk melihat keindahan Nusa Lembongan dari dataran tertinggi di Pulau ini. Setelah menikmati hamparan laut dan rumah penduduk dari atas, kami melanjutkan perjalanan menuju Dream Beach. Bisa dikatakan rute perjalanannya tidak berubah ketika tahun 2015 lalu. Bedanya hanya lebih banyak mobil pickup yang disulap seperti bemo untuk mengantarkan wisatawan asing ke tempat penginapan mereka.

Panorama Point

Sesampainya di Dream Beach kami menuruni tangga yang cukup tinggi dan menikmati suasana pantai dengan ombak yang cukup kencang. Pantainya bersih dan pasirnya tebal, ketika saya melangkah kaki saya terjerumus kedalam. Setelah dari Dream Beach kami mengendarai motor ke sisi baratnya yaitu ke Devil’s Tear hanya dua menit sampai. Sekarang daerahnya sudah dipenuhi penjaja makanan, dulu boro-boro deh, kehausan yang ada. Hahaha.. Devil’s Tear ini pecahan karang berbentuk setengah lingkaran, ketika ombak menghantam, serpihan air ombak naik keatas dan berbentuk seperti tangisan. ceileh.. Nah, menariknya adalah ketika kami sampai disana tepat matahari di atas kita, sekitar jam 11.30 – 12.00, serpihan air ombak ini dicampur cahaya matahari akan terbentuk pelangi. Jadi kita dan wisatawan lainnya menunggu hantaman ombak sambil menunggu pelangi. Keren banget!

Dream Beach
Dream Beach
Devil’s Tear

Setelah area Dream Beach dan Devil’s Tear kami jajaki, kami melanjutkan perjalanan ke Underground House, tempat ini dulunya adalah rumah bawah tanah ketika terjadi jepang menjajah daerah Nusa Lembongan. Merogoh kocek Rp 15.000,- kami turun kebawah, pada saat itu hanya kami berdua tamunya, dan sepi. Mau turun kebawah sebenarnya saya ragu-ragu karena lampunya dibawah gak hidup, pegangan tangganya juga tidak terurus, dan hawanya dibawah dingin. Ahahha.. Tapi yasudah kami turun saja sambil kulo nuwun. Pada saat sebelum kami akan keluar menggunakan jalur lain, tangga dari batuan ini cukup tinggi, tak disangka terjadi hal yang tidak terduga, akhirnya kami memutuskan untuk naik menggunakan jalur yang sebelumnya. Apakah worth it untuk ke tempat ini? saya bilang iya jika banyak orang dan ada pemandunya, karena asal usul rumah bawah tanah ini menarik untuk diceritakan.

Oke lanjut, setelah tiga tempat wisata wajib di daerah lembongan barat dan selatan, kita melanjutkan perjalanan menuju Nusa Ceningan. Akhirnya, pertama kali saya bisa merasakan terpaan angin ketika melewati jembatan kuning yang otentik. Ahaha.. Menelusuri jalan di Nusa Ceningan, kami berhenti sejenak untuk beristirahat di pinggir jalan dengan pemandangan pantai, laut biru bergradasi, dan beberapa ayunan. Cuacanya pada saat itu lagi terik-teriknya, kami melanjutkan perjalanan untuk mencari pantai yang tertulis dalam peta yaitu Secret Beach, inginnya kami sih biar bisa berleha-leha namun ternyata pantainya memang rahasia dan pribadi a.k.a sudah jadi milik penginapan disana. Hmm.. Tapi kami tetap menuju kesana sih, menuruni jalan dan memakirkan motor, menuju ke tempat makan dengan pemandangan Secret Beach. Disana kami hanya memesan minum, itupun lama kali disajikan *ngomel*.

Secret Beach
Dekat Jembatan Kuning
Santai Dulu..

Setelah sekedar melenyapkan dahaga di siang bolong itu, kami melanjutkan perjalanan ke bagian akhir di Nusa Ceningan, yaitu di Secret Point, Mahana Point, dan Blue Lagoon. Lokasinya tidak terlalu jauh dari Secret Beach, namun memang Nusa Ceningan ini jalannya kecil, rindang dengan pohon-pohon, dan sepi. Cocok kalau mau yang lebih sepian dibanding di Nusa Lembongannya itu sendiri. Sampai di Mahana Point, ternyata ya restaurant juga, sama seperti Secret Beach. Ahaha.. Jadi kami cuman menikmati Secret Point Beach dari atas, tidak turun kebawah. Saat itu memang lagi panas-panasnya sih, turun dari motor aja uda seret tenggorokan. Pft. Tidak jauh dari Secret Point, ada Blue Lagoon, awalnya kami bingung dimana lokasinya karena sepanjang jalan isinya hanya tempat menginap, warung makan, dan pagar beton. Setelah sempat memutar balik karena meyakini tempat Blue Lagoon di daerah yang telah kami lalui, tetiba ada bli yang nyeletuk “Kalo mau ke Blue Lagoon, parkir disini aja mba, masuknya dari sana.” (sambil menunjuk pagar beton didepan kita). Ternyata daerah Blue Lagoon tanahnya sudah dibeli oleh investor dan akan dibuatkan restaurant. Kita berdua merasa yah sayang banget kalau daerah wisata ini diambil alih dan dialih fungsikan untuk kepentingan pribadi. Anyway, Blue Lagoon ini gila banget pemandangannya. Karang memanjang di sisi tengah diantara air laut berwarna biru muda dengan ombak yang berirama.

Blue Lagoon
Blue Lagoon

Waktu sudah menunjukkan pukul 13.30 WITA kala itu, kami memutuskan untuk kembali ke Nusa Lembongan, menuju lokasi wisata terakhir yaitu Mangrove Forest. Kenapa wisata terakhir? karena kami mengejar boat terakhir untuk pulang ke Denpasar yaitu pukul 16.00 WITA. Lokasi Mangrove Forest terletak di sebelah utara Nusa Lembongan. Sekitar 20 menit dari Nusa Ceningan. Kami melewati jalur yang agak lebih sepi untuk bisa mencapai lokasi lebih cepat. Ketika sampai di dekat Pura Sakenan Nusa Lembongan, ada bapak-bapak yang menawarkan untuk berkeliling Mangrove Forest menggunakan boat miliknya. Bila dilihat lebih dalam, sebenarnya lokasi Mangrove Forest ini sudah tidak terlalu ramai oleh wisatawan, karena wisatawan yang datang hanya ke daerah pantai, watersport dan itu hanya one day trip. Akhirnya kami mengiyakan ajakan sang Bapak, sekali berkeliling 100k, harga yang tidak berubah semenjak 2015 lalu. Berkeliling Mangrove Forest membutuhkan waktu 15 menit saja, lumayan ada tambahan rute, setelah masuk kedalam area Mangrove, kami diajak memutar diluar Mangrove untuk sampai kembali ke tempat semula. Airnya tidak terlalu dalam, jadi akar-akarnya masih terlihat jelas.

Mangrove Forest

Kami berkendara kembali untuk membeli tiket boat pelabuhan Jungutbatu, sambil menunggu waktu sekitar sejam untuk berangkat, kami memutuskan untuk makan siang di belakang pelabuhan. Iya, jam 15.00 WITA kami baru makan siang. Hahaha.. Overall, berwisata di Nusa Lembongan x Nusa Ceningan selama satu hari saja itu bisa. Selama gak lama-lama di satu tempat wisata. Ehehehe.. tapi kalau mau sambil leyeh-leyeh dan menikmati cafe-cafe bersunset ria, menginap adalah pilihan terbaik. Akhir kata, ada sedikit recap perjalanan kami dibawah ini..

HAVE A NICE DAY!